Rabu, 21 Maret 2018

cerita islami

Nasihat Nayifah Uwaimir Kepada Putranya



by ; tmt.m



Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia, Janganlah berbicara dalam berbagai urusan kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya .. Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara .. Hati-hati dengan isu.. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih. Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab, anjing yang mati tidak akan ditendang, dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah.. Wahai puteraku .. Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!
Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi! Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar .. Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!! Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!
Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang!
Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”. Wahai puteraku .. Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat! Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur. Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!
Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur! Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!
Wahai puteraku … Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan! Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!! Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan .. Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!! Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya .. Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa..
Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi! Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!
Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak! Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi. Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang! Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi! Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!
Wahai puteraku .. Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!! Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!! Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai .. Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya! Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya.. Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya! Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!
Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!! Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar? Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati!
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´. (Al-Baqarah : 45)
Yakinlah bahwa jalan keluar dekat .. “Jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!! Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!! Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!! Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu! Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil.

Di dalam hadits juga dijelaskan : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda dari Allah Azzawajalla, “Saya berada pada persangkaan hamba-Ku, maka berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya.”( HR Ahmad)

cerita islami

Kisah Seorang Petapa Muda dan Seekor Kepiting 

by ; tmt.m



Mengasihi Sesuatu dengan Bijaksana
Suatu ketika di sore hari yang sejuk, nampak seorang anak muda sedang bertadabur dibawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian anak muda itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan. Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Anak muda itu segera melihat ke arah tepi sungai, sumber suara tadi berasal. Ternyata, disana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras. Melihat hal itu, anak muda merasa kasihan. Ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya.
Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si anak muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati anak muda itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting. Kemudian, dia pun melanjutkan kembali tadaburnya.
Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si anak muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, anak muda itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si anak muda, “Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting, engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?” “Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting,” jawab si anak muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Allah SWT berfirman :“Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195)
Mendengar jawaban si anak muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. “Lihat, Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, bukan?” Seketika itu, si pemuda tersadar. “Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan.
” Mempunyai sifat belas kasih, mau memperhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.
Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu. Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Ingat firman Allah “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)
Semoga cerita ini bisa membawa hikmah, manfaat, motivasi ataupun menginspirasi bagi semua pembaca

CERITA ISLAMI

Hidup Terasa Indah dengan Bersyukur 


BY tmt.m



Pernahkah suatu ketika Anda memberi uang atau barang kepada seseorang dan si penerima tersebut mengucapkan terima kasih kepada Anda? Disaat Anda mendengar ucapan terima kasih yang tulus dari orang tersebut, pasti Anda merasa ingin memberi lebih lagi kepada orang tersebut suatu saat nanti. Begitu juga Sang pencipta yang telah memberikan kehidupan dan segala isinya di dunia ini kepada semua mahluk ciptaan-Nya. Allah akan selalu memberikan kelebihan dan tambahan bagi siapapun yang bisa bersyukur atas apa yang telah dilimpahkan, baik itu nikmat rezeki, iman, dan segalanya. Allah pasti lebih mulia dan lebih tulus untuk melakukan hal itu.
Jika Anda saat ini sedang bekerja dan merasa masih perlu untuk mencari tempat kerja yang baru lagi, yang dirasa menurut Anda lebih baik. Coba Anda ingat-ingat lagi saat-saat ketika anda belum bekerja dulu. Bandingkan dengan saat Anda sudah mendapatkan pekerjaan saat ini. Dan cobalah untuk bersyukur kepada Allah, bahwa karena hanya Dia yang sepenuhnya telah membantu anda untuk mendapatkan pekerjaan. Usaha dan kerja keras itu penting tapi bersyukur itu jangan sampai dilupakan. Karena Allah akan murka seandainya kita tidak dapat berterima kasih atas karunia-Nya dan pertolongan-Nya.
Jangan pernah mengeluh tentang cuaca. "Aduh panas banget hari ini bikin haus...!", "Yah, hujan lagi-hujan lagi, kapan cucian kering nih...", atau yang lainnya seperti "Macet terus bikin stress!". Hujan, panas, itu sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Dan Allah juga tidak akan menurunkan hujan atau memberi panas terus-menerus. Semua itu ada maksudnya yang terkadang kita masih saja sulit untuk menerima hal tersebut. Ditengah kondisi kehidupan sosial yang berubah-ubah, Anda tidak perlu panik, frustrasi apalagi stres. Jika kita memang dihadapkan pada masalah-masalah seperti itu ya sudah jalani saja dan syukuri, karena dengan adanya masalah yang demikian akan membuat diri kita belajar untuk menjadi manusia yang semakin ulet dan siap untuk menghadapi segala cobaan.
Ingat firman Allah SWT :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”(QS. Al Baqarah: 216)
Dan jika pada suatu ketika Anda berada diposisi kurang beruntung, apalagi yang bisa kita lakukan kecuali bersyukur dengan keadaan demikian. Toh, Allah tidak akan membiarkan makhluk-makhluknya yang telah berikhtiar dengan jujur. Allah selalu mempunyai rencana-rencana yang baik untuk kita sebagai salah satu dari makhluk-makhluk ciptaan-Nya, selama kita meminta dan selalu bersyukur kepada-Nya.
“Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS.at-Thalaq:3)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS Al Baqarah : 152)